Tinggi Badan Jay
Suara.com - Ini adalah profil dan data pribadi Jay Idzes, seorang pemain keturunan yang saat ini sedang menjalani proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Termasuk tinggi badan Jay Idzez, keturunan mana, dan masih banyak lagi.
Tujuan naturalisasi Jay Idzes demi memperkuat barisan pertahanan Timnas Indonesia yang dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengklaim bahwa Jay Idzes bukanlah pemain sembarangan yang dipilih untuk naturalisasi.
Jay Idzes berumur 23 tahun dan saat ini juga mendapatkan perhatian dari Belanda, yang ingin memasukkannya ke dalam tim nasional Belanda, yang dikenal sebagai "negeri kincir angin."
Baca Juga: Jay Idzes Keturunan Mana? Ini Profil dan Biodata Lengkap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
Namun, Jay Idzes tampaknya lebih memilih untuk menjadi WNI karena ada peluang yang besar untuk mewakili Timnas Indonesia di tingkat internasional.
Berikut ini adalah profil dan informasi pribadi lengkap Jay Idzes yang telah diambil dari sumber resmi pssi.org.
Tempat tanggal lahir: Mierlo, 2 Juni 2000 (Belanda)
Keturunan: Belanda - Indonesia
Baca Juga: Jay Idzes, Penggemar Liverpool yang Jadi Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
Garis Keturunan Indonesia: nenek
Perjalanan karier Jay Idzes:
2007: Klub amatir, SC Brabant, di Mierlo
2009: dilirik oleh talent scouting dari PSV Eindhoven
2014: VVV-Venlo & Helmodsports
2016: Akademi Junior FC Eindhoven
2018: tim utama FC Eindhoven
Setelah mencatatkan 57 pertandingan, kemudian Jay Idzes pindah ke Go Ahead Eagles hingga awal musim 2023.
Jay Idzes kemudian pindah ke Liga Italia untuk bergabung dengan Venezia hingga 2027.
Jika nanti proses naturalisasi berjalan lancar, Jay Idzes akan menemani beberapa pemain naturalisasi lainnya, seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Jay Idzes Bakal Merapat, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bereaksi
Setelah menuai teka-teki, PSSI mengumumkan pemain naturalisasi baru yang akan memperkuat Skuad Garuda. Dia adalah Jay Idzes, yang kini membela klub Seri B Italia, Venezia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menerangkan Jay Idzes bukan pemain sembarangan. Ia optimis, kehadiran bek berdarah Belanda tersebut mampu membawa angin segar untuk Timnas Indonesia.
"Hari ini saya mengumumkan bahwa pemain asal klub Venezia Jay Idzes akan kita proses untuk memperkuat Merah Putih di ajang internasional untuk Garuda Mendunia," terang Erick Thohir melalui keterangan resminya, Rabu (6/9/2023).
"Idzes masih berusia 23 tahun. Kariernya sedang menuju puncak. Jadi pemain ini adalah pemain yang sangat potensial dan insya Allah akan menambah kekuatan timnas kita," sambungnya.
Kabar merapatnya Jay Idzes ke Timnas Indonesia mendapat sambutan hangat dari pencinta sepak bola. Tak terkecuali pemain timnas, seperti Marc Klok.
Marc Klok yang sudah berpengalaman di timnas bereaksi di media sosial usai mengetahui Jay Idzes jadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Gelandang Persib Bandung itu memberikan emoji tepuk tangan di kolom komentar postingan Jay Idzes.
Jay Idzes pun bakal menambah daftar pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia bila proses alih kewarganegaraan rampun, setelah Marc Klok, Stefano Lilipaly, Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Rafael Struik hingga Ivar Jenner.
JAKARTA, KOMPAS.TV - Bek Indonesia Jay Idzes mengatakan penampilannya yang tampil reguler di klubnya Venezia sangat membantu adaptasinya bersama timnas Indonesia, terlebih soal debutnya yang berjalan manis usai mengalahkan Vietnam 1-0, di Stadion GBK Kamis malam (21/3/2024.
Jay Idzes tercatat tampil penuh dan bermain solid di lini belakang.
Bermain dengan formasi 3 bek sejajar, Jay Idzes saling bahu-membahu dengan Rizky Ridho dan Justin Hubner dalam mengawal sektor pertahanan Timnas Indonesia.
Saat ditemui seusai pertandingan, Jay Idzes mengaku begitu bahagia akhirnya bisa memperkuat Skuad Garuda.
Baca Juga: Kaesang Tanggapi Jokowi Gabung Golkar: Terserah Bapak, Saya Enggak Bisa Nyuruh
"Ya sangat baik, saya sangat senang meraih kemenangan di pertandingan pertama saya," seru Jay Idzes mengutip Bolasport.
"Jadi sekarang waktunya untuk melanjutkan hasil positif ini," sambung pemain berusia 23 tahun tersebut.
Jay Idzes diketahui memiliki garis keturunan dari Indonesia. Garis keturunan itu disebut berasal dari kakek dan neneknya.
Sebelum di Venezia sejak 2023 sampai sekarang, Jay pernah bermain untuk FC Eindhoven (2018-2020) dan Go Ahead Eagles (2020-2023).
Kehadiran Jay Idzes dengan tinggi 190 cm ke skuad Timnas Indonesia, tentu akan menambah banyak opsi bagi pelatih di posisi bek tengah. Terutama untuk bek-bek yang memiliki postur tinggi besar.
Sebelumnya ada Elkan Baggott yang sudah lama menjadi andalan di lini belakang Skuad Garuda. Baggott diketahui memiliki tinggi 194 cm. Bek-bek tengah lain yang dimiliki Timnas Indonesia juga tak kalah tinggi. Misalnya Fachruddin Aryanto (184 cm), Jordi Amat (185 cm) dan Rizky Ridho (183 cm).
Sejak kepindahannya di klub yang bermarkas di Stadion Pier Luigi Penzo itu pada Juli 2023 lalu, Idzes telah tampil 18 kali di semua kompetisi dengan tujuh clean sheets dan total menit bermain 1,514 menit untuk mengantarkan klubnya bersaing di papan atas Serie B Italia. Jay sempat melewatkan 13 pertandingan Venezia musim ini karena menderita cedera oklusi vena retina pada rentang akhir Oktober tahun lalu sampai akhir Januari tahun ini.
Setelah pulih, ia langsung kembali mendapatkan kepercayaan dari pelatih Paolo Vanoli di jantung pertahanan I Leoni alati. "Tentu saja itu membantu Anda mengetahuinya, karena Anda mendapatkan irama dan saya bermain setiap minggu 90 menit itu membantu tentu saja, menurut saya itu bagus," kata Idzes ketika ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jay Idzes sangat terbantu dengan pola permainan di Venezia yang memainkan formasi tiga bek sejajar, dimana formasi ini adalah formasi yang kerap diterapkan pelatih Shin Tae-yong di timnas Indonesia.
"Ya Venezia dan Indonesia sama-sama bermain dengan tiga bek. Jadi saya rasa itu cukup membantu karena saya tahu apa yang diinginkan pelatih dan sistem permainan seperti apa yang diinginkan. Jadi itu sangat membantu," katanya.
"Sangat bagus, saya tidak bisa menjelaskannya karena semuanya terjadi dengan sangat cepat, kami telah berusaha melewati proses ini sejak lama tapi sekarang semua terasa begitu cepat hingga saya sudah bertemu rekan-rekan dan ikut latihan," kata bek kelahiran Mielo, Belanda 2 Juni 2000 itu.